fanfiction · Uncategorized

[FANFICS] FEEL ME Part 1

idk

TITLE : FEEL ME

CAST :

JUNG HYEJIN (OC)

LUHAN

JUNG EUNJI

WU YI FAN

KANG JIYOUNG

GENRE : ANGST, SCHOOL, ROMANCE

RATING : PG-13

Sore hari yang mendung di kota Seoul mengiringi langkah kaki seorang remaja perempuan yang sedang berjalan sambil menempe;lan telfon genggamnya ke telinga di koridor salah satu jalan di kota tersebut.

“Kalian? aku sudah sampai”

mianhae Hyejin-ah, aku dan Jiyoung tidak bisa menemuimu sekarang. Kami sama-sama mempunyai urusan masing-masing” sahut seorang perempuan sebayanya dari seberang telefon

“tidak jadi? dasar kalian ini! yasudah tidak apa!”

Perempuan tersebut mematikan telfon genggamnya dan kembali berjalan. Terus berjalan sesekali berhenti melihat benda benda yang pajangan di depan

toko-toko. Hingga Hyejin berhenti pada suatu toko olahraga yang menjual berbagai macam peralatan olahraga. Sejenak Hyejin teringat pada Kris, laki-laki pertama yang membuatnya jatuh cinta. Kris sangat menyukai basket. Ya, karena olahraga itulah Hyejin menyukai Kris. Menurutnya saat Kris bermain basket ia terlihat sangat keren.

Dari awal masuk sekolah menengah atas Hyejin sudah memendam rasa terhadap Kris karena kejadian hari pertama yang tidak akan dilupakan Hyejin. Kris melindungi Hyejin dari bola basket yang akan mengenainya. Akibatnya Kris malah masuk UKS karena kepalanya terkena bola basket. Rasa bersalah bercampur senang dirasakan Hyejin saat itu hingga sekarang. Sekarang mereka telah memasuki kelas 3 SMA. Kira-kira sudah dua tahun dia memendamnya. Hyejin sering melihat Kris latihan basket sepulang sekolah bersamaan dengan club dance yang diikuti Hyejin, terkadang ia membolos latihan demi melihat Kris. Pada tahun kedua dan ketiga Hyejin tidak sekelas dengan Kris karena itulah dua tahun terakhir ini Hyejin sering membolos demi melihat Kris. Rasa sakit dan penyesalan selalu datang menghampirinya. Ingin rasanya mengungkapkan perasaannya terhadap pujaan hatinya Kris.

“official baju basket nba. Kris pasti sangat senang!” hyejin sudah berada tepat di depan baju official nba, team basket favorite Kris. Berapapun harga baju itu ia akan membelinya demi pujaan hatinya Kris. Akhirnya dengan bermodalkan uang tabungan Hyejin dapat membeli baju tersebut,

“haaaaa… akhirnya dapet juga!” Hyejin berjalan keluar toko dengan senyum yang terlukis di bibirnya. Sambil berjalan dengan semangat melewati setiap orang yang berlalu lalang. Tidak memperdulikan disekitarnya

Hyejin terus berjalan dan menyebrangi jalan, sesekali melihat bungkusan baju yang barusan ia beli “Kris, besok aku akan mengungkapkannya! Kau pasti menyukainya! Tu………”

*******

“APA? KAU JANGAN BERCANDA? BARUSAN TADI DIA MENELFONKU!” Bentak Eunji sahabat Hyejin yang tak lama ditelfonnya

“SEKARANG DIA ADA DI RUMAHSAKIT MANA?”

“BAIKLAH AKU SEGERA KESANA” sambungnya masih dengan nada tinggi dan diiringi dengan air mata yang mulai mengalir. Setelah menutup telfonnya Eunji segera menuju ke rumah sakit yang di sebutkan salah satu ahabatnya, Jiyoung.

Hyejin, Eunji dan Jiyoung adalah 3 sahabat dekat. Mereka saling mengenal sejak kecil karena orangtua mereka saling mengenal baik dan memiliki hubungan bisnis antar keluarga. Sampai sekarang persahabatan mereka tidak dapat terpisahkan oleh ruang dan waktu.
Meskipun saat sekolah dasar dan sekolah menengah pertama mereka harus berpisah. Hyejin akan ikut orangtuanya ke New York, dan Jiyoung ke Tokyo. Sedangkan Eunji tetap di Korea. Tetapi pada saat sekolah menengah atas akhirnya mereka kembali dipersatukan di sma yang sama di seoul

*****

Dengan langkah seribu Eunji segera meluncur ke ruangan di mana Hyejin dirawat. Dengan perasaan kecewa, menyesal, sedih yang bercampur aduk dalam pikirannya. Rasanya ia ingin menangis sekencang kencangnya di suatu ruangan yang kedap suara.

Saat sampai di depan ruangan tempat Hyejin dirawat. Untuk beberapa detik ia melamun memandangi pintu itu dengan rasa takut, sedih yang bersamaan. Dibukanya pelan pintu tersebut. Hingga terbuka lebar dan dapat menampilkan orang-orang yang ada di dalamnya.

Enam orang yang ada di dalam sana. Empat orang yang dikenal Eunji. Ibu, Ayah, Hyelim, adik Hyejin, dan juga Jiyoung. Sedangkan dua lainnya adalah dokter dan perawat rumah sakit tersebut. Sepertinya mereka sedang membicarakan sesuatu.

Tak lama kemudian mereka tersadar akan kehadiran Eunji diiringi sang dokter dan perawat tersebut meninggalkan ruangan itu.

“Bagaimana ke adaan Hyejin” tanyanya yang sedikit terisak sambil melihat ke Hyejin yang terbaring kaku dan dipasang selang pada pada mulutnya. sepertinya dia mengalami kecelakaan yang lumayan parah, pikir Eunji dalam hati.

“Kata dokter dia mengalami luka yang lumayan parah pada bagian kepalanya….” jelas nyonya Jung, ibu Hyejin. Seraya mengusap rambut Hyejin beliau melanjutkan “Dan dapat dipastikan bahwa dia akan mengalami koma untuk beberapa hari” sontak tangis nyonya Jung tidak tertahan kan. Begitu juga Eunji dan Jiyoung yang tidak dapat menerima nasib bahwa sahabat mereka dapat mengalami kejadian seburuk ini.

*****

Aku tak kuat mendengar apa yang terjadi pada Hyejin dan kondisinya sekarang sehingga aku memutuskan untuk keluar dari ruangan dan di susul dengan Jiyoung yang mengejarku.

“Eunji-ya!!!” Panggil Jiyoung yang sekarang telah berdiri tepat di depan . “Kenapa kau pergi begitu saja?”

“Jiyoung-ah, kau tau, ini salahku hyejin bisa jadi seperti ini. Aku menyesal sangat menyesal. Seharusnya aku tidak membatalkan pertemuan kita” ucapnya terisak. Sahabat di depannya segera memeluk erat eunji
“Sudahlah, ini bukan salahmu. Jika ini salahmu berarti ini juga salahku. Aku juga tidak bisa datang” jiyoung mengelus pucuk kepala hyejin untuk menenanginya
“Bukan, ini bukan salahmu”
“Ini juga bukan salahmu” gadis yang lebih tinggi berapa senti itu segera melepaskan pelukannya “dengar, ini bukan salah siapapun. Kita tidak pernah menginginkan ini semua, tapi Tuhan pasti memberikan suatu makna tersembunyi pada kejadian ini. Sudahlah, jangan menyalahkan dirimu lagi” jiyoung mengusap air mata eunji dengan ibu jarinya
“Tapi, jiyoung…..” eunji menghentikan perkataannya akibat kata-kata yang diucapkan oleh seorang yang berharga baginya ‘jangan beritahu siapapun tentang hubungan kita’
“Hmmm?”
“Baiklah, aku tidak akan melakukannya lagi. Tapi aku berjanji, aku akan selalu datang menjenguk hyejin dan menemaninya” senyum gadis yg bernama eunji itu, berusaha meyakini jiyoung. Tapi sebenarnya di balik senyumannya itu masih terdapat suatu penyesalan dan rasa bersalah kepada hyejin.
“Ya, benar. Aku juga akan melakukannya untuk hyejin” percakapan itu selesai seiring kedua gadis cantik itu tersenyum mencoba menghibur diri mereka masing masing

*****

Pelajaran sudah berlangsung selama satu jam tapi seorang laki-laki dengan rambut blonde dan mempunyai wajah yang akan membuat para wanita iri itu tidak dapat memperhatikan pelajaran dengan baik. Matanya terus terpaku pada bangku kosong yang sebenarnya berpenghuni tak jauh dari tempatnya. Tetapi aneh pada hari ini sang penghuni tidak menempati bangkunya. kemana dia? Kenapa tidak masuk? Apa yang terjadi padanya? sejumput pertanyaan diajukannya pada dirinya sendiri.
“Hey apa kau tau kenapa hyejin tidak masuk?” seorang perempuan yang duduk di samping luhan berbicara dengan temannya yang duduk di belakangnya
“Aku dengar bahwa hyejin tertabrak mobil saat ia sedang menyebrangi jalan, dan aku dengar sekarang dia lagi koma, tidak sadarkan”
“Ah benarkah? Kasihan sekali……”

Luhan memutuskan untuk berhenti mendengarkan pembicaraan mereka. Kahwatir, cemas, takut, tidak percaya, itu adalah perasaan yang luhan rasakan sekaran. Tanpa berfikir lagi, luhan segera mengambil tindakan yang bodoh. Ia berdiri dari tempatnya semula.
“Maaf pak, saya sedang tidak enak badan. Bolehkah saya pulang?” luhan berbicara kepada tidak lain yaitu guru yang sedang menerangkan pelajaran yang membosankan baginya.
“Baiklah kalau begitu, kau boleh pulang. Tapi…” belum selesai ia menjelaskan luhan segera mengambil tasnya dan berjalan keluar kelas. “Dasar anak itu”

*****

Sekarang Luhan telah berada di depan rumah sakit yang ia yakini bahwa Hyejin dirawat di sana. bagaimana dia begitu yakin? tentu saja jawabannya karena rumah sakit di depannya ini adalah rumah sakit keluarga Hyejin. Tak butuh waktu lama, Luhan segera memasuki rumah sakit itu dan menuju ke loby.
“permisi, ruang atas nama Jung Hyejin ada di sebelah mana?”
“maaf, anda siapanya pasien?” tanya lawan bicara Luhan sekarang
“err.. teman sekelasnya” teman sekelas? ya untuk sekarang hanya teman sekelasnya.
“ah, sebentar ya, saya akan menghubungi pihak keluarga dulu”
Luhan mulai gelisah, kenapa susah sekali untuk melihatnya? tapi itu hal yang wajar untuk anak seorang pemilik rumah sakit besar di Seoul ini. tentu saja mereka akan memberikan pengawalan yang ketat untuk putri sulung mereka ini.
“tunggu di sini sebentar. ms. Jung akan segera datang menemuimu”
“baiklah, aku akan menunggu beliau” Luhan berjalan menuju ruang tunggu di dekat loby rumah sakit itu

Tak sampai 10 menit, orang yang ia tunggu datang juga. segera ia menundukan badan sebagai rasa hormatnya terhadap wanita paruh baya di depannya itu.
“temen sekelasnya Hyejin ya?” ucapnya. rambutnya mulai memutih tapi parasnya tetap cantik, pasti orang yang melihatnya pertamakali tidak menyangka bahwa wanita ini berumur setengah abad.
“ehm” luhan hanya menjawab dengan gumaman dan anggukan kepala.
“namamu?”
“Kris Wu”

–to be continued–

kyaaaaaaaaa akhirnya part 1 selesai. setelah satu tahun T.T tapi ini baru part1 belum tamat -________- mumpung liburan ceritanya mau nyelesaiin ff ini dan 2 ff lainnya -_- tapi ga yakin bisa. masalahnya banyak banget hal yang mau dilakuin, nonton anime, baca manga, ngedit foto, update ig halah -_,- pokoknya liat aja deh selesai atau ngga nih ff wkwkwkwkwk ditunggu part 2 nya yessss 😉

Tinggalkan komentar